Selasa, 21 Februari 2012

Susahnya Jadi Orang Buta

                Suatu hari di desa yang makmur hidup sepasang suami istri yang buta. Mereka menjalani hidupnya dengan mata yang tidak bisa melihat. Mereka tidak punya siapa-siapa, mereka hanya memiliki sebuah radio yang selalu menemani nereka.
                Siang ini mereka ingin mendengarkan radionya.
Pak Buta              : Bu, saya ingin mendengarkan radio.
Bu Buta                                : Ikut pak!
Pak Buta              : lho kok enggak bisa hidup?(sambil memenekan tombol powernya) oh ternyata stopcontaknya belum masuk. Brzzzzz.....!!?!?!?!, ( ternyata Pak Buta kesetrum)
Bu Buta                                : Sudah belum, pak?
Pak Buta              : sudah!
                tiba-tiba listriknya mati
Bu Buta                                : lho kok mati?
Pak Buta              : Tidak tahu, mungkin sudah rusak.
                Pak Buta pun pergi ke tempat resparasi
Pak Buta              : Pak mau servis radio!
                Tukang resparasi itupun menerima radio sambil berkata dalam hatinya, “Radio inikan masih bagus?” lalu tukang resparasi itu mengembalikan radio itu.
Pak Buta              : Berapa, pak?
Resparator          : 10000 saja.
Pak Buta              : ini(Sebenarnya yang ia berikan uang 50000)
Resparator          : terima kasih.
                Setelah Pak Buta pergi, tukang resparasi itu berkata.
Resparator          : Enggak ngapa-ngapain dapat 50000
                Saat Pak Buta berjalan pulang ia bertemu dengan Orang Kaya.
Kaya                      : Selamat siang, pak?
Pak Buta              : siang.
Kaya                      : Bapak mau kemana? Dan rumah bapak dimana?
Pak Buta              : saya mau pulang. Rumah saya di pinggir sungai X.
Kaya                      : berarti rumah bapak di arah sebaliknya, dan bapak ke arah yang salah.
Pak Buta              : benarkah? Kalau begitu, terimakasih saya mau pulang duluya, pak?
Kaya                      : tunggu pak! Maukah bapak makan malam di rumah saya?
Pak Buta              : tentu.
Kaya                      : kalau begitu mari.
                Dirumah Si Kaya Pak Buta disuguhi makanan yang beraneka macam, dan saat mereka makan listrik di rumah itu mati.
Kaya                      : aduh. Listriknya mati
Pak Buta              : tenang pak di tempat saya listrik setiap hari mati, dan semuanya menjadi gelap gulita. Sampai-sampai saya tidak tahu muka saya sendiri.
..................................................................................................................................................................
Begitulah, maka kita harus mensyukiri nikmat yang kita dapatkan. Gunakan mata itu dengan sebaik mungkin, janganlah kamu menggunakan mata untuk melakukan hal yang tidak baik.
Saya masih ingat kata mutiara dari Pak Jumingin,”Kalau punya mata itu di pakai, kalau tidak dipakan, silahkan didonorkan. Masih banyak orang yang membutuhkan”.  

0 komentar:

Posting Komentar